
Perkalian adalah operasi matematika yang terdiri dari penjumlahan bilangan sebanyak yang ditunjukkan oleh bilangan lain yang membentuk operasi tersebut, misalnya:
45 x 3 = 135
Operasi di atas menunjukkan penambahan angka pertama tiga kali, kemudian:
45 + 45 + 45 + 135
Perkalian di luar ranah matematika menyiratkan peningkatan hal yang sama, baik secara kualitatif maupun kuantitatif.
Bagian perkalian
Dalam matematika, perkalian memiliki tiga komponen:
- Basis: adalah bilangan yang akan dikalikan.
- Pengganda: itu adalah komponen yang menunjukkan berapa kali perkalian dan akan ditambahkan.
- Produk: adalah hasil atau solusi perkalian.
Bagaimana tanda-tandanya
Perkalian menerima operasi dengan bilangan positif (+) dan negatif (-). Dalam kasus tersebut, tanda-tandanya juga dikalikan mengikuti aturan tertentu:
Ketika sebuah bilangan dikalikan dengan satu (1), itu akan mempertahankan tanda yang sama.
Contoh:
45 x 1 = 45
Jika faktor-faktor dari suatu perkalian memiliki tanda (+), (-) yang berbeda, hasil perkaliannya akan bertanda negatif.
Contoh:
24 x (-3) = -72
Jika faktor-faktor perkalian memiliki tanda yang sama, hasil perkaliannya akan bertanda positif.
Contoh:
-24 x (-3) = -72
Sifat perkalian
Perkalian memiliki serangkaian sifat yang berlaku saat operasi dilakukan dengan bilangan bulat, asli, nyata, pecahan, dan kompleks:
Sifat elemen nol atau elemen penyerap.
Angka apa pun yang dikalikan dengan nol akan menghasilkan nol.
Contoh:
45 x 0 = 0
Sifat elemen netral.
Angka apa pun yang dikalikan dengan satu (1) akan menghasilkan angka yang sama.
Contoh:
45 x 1 = 45
Sifat kunci.
Saat mengalikan dua bilangan asli, hasil perkaliannya akan selalu menjadi bilangan asli.
Contoh:
45 x 2 = 90
Sifat komutatif.
Urutan faktor tidak mengubah produk.
Contoh:
45 x 2 = 2 x 45
Sifat asosiatif.
Cara mengaitkan faktor tidak mengubah produk.
Contoh:
5 x 3 x 2 = 30
5 x (3 x 2) = 30
Sifat distributif
Mengalikan bilangan dengan jumlah sama dengan menjumlahkan perkalian bilangan itu dengan masing-masing penjumlahan operasi.
Contoh:
50 x (2 + 3) = 250
(50 x 2) + (50 x 3) = 250
Tanda perkalian
Berlawanan dengan kepercayaan populer, tanda perkalian bukanlah X (x), melainkan berbentuk salib yang disebut decussata atau Salib St. Andrew. Penggunaan X telah menjadi populer, antara lain, karena banyak papan ketik yang tidak memiliki tanda ini, oleh karena itu jauh lebih praktis menggunakan X.
Namun, karena sangat mirip dengan huruf x, ini dapat disalahartikan sebagai persamaan yang tidak diketahui, oleh karena itu, meskipun penggunaannya benar, disarankan untuk menggunakan titik (.) Atau tanda bintang (*) dalam jenis operasi ini untuk menghindari kesalahan.